Perlu Nggak Sih Memasang Gelar Akademis Di Undangan Pernikahan?


Pernah mendapatkan permintaan ijab kabul dimana calon pengantinnya memajang gelar akademis berderet, atau paling tidak satu? Atau sanggup juga si bab "turut mengundang" yang penuh dengan gugusan gelar?

Rasanya setidaknya sekali seumur hidup pernah lah mendapatkan yang ibarat ini. Justru akan mengherankan jika belum pernah, lha ya wong semakin hari rasanya semakin sering saja orang memajang gelar akademis di permintaan pernikahan, dan bahkan khitanan.

Pernahkah terpikirkan mengapa gelar-gelar itu harus dicantumkan?

Sebagai orang iseng, saya sering mikir apa alasan di balik kebiasaan ibarat ini.

Gelar akademis ialah gelar akademis dan seharusnya dipergunakan dalam lingkungan atau segala sesuatu yang terkait dengan acara akademis. Pernikahan atau khitanan dimana-mana juga terang bukan acara akademis, kemudian mengapa para pengantinnya suka sekali menggunakan gelar akademis mereka?

Padahal para guru besar sekelas Hakim Mahkamah Konstitusi saja justru menanggalkan gelar Profesor mereka ketika bertugas. Lihat beritanya di sini . Mereka menyadari bahwa profesi atau jabatannya sebagai hakim bukanlah acara akademis.

Nah, utak utik sedikit, ditemukanlah bahwa hal itu berkaitan dengan keranjingannya masyarakat Indonesia terhadap yang namanya "status sosial".

Status sosial itu beragam, ada yang dilihat dari segi materi, ketenaran, pendidikan, dan lain sebagainya. Nah, dengan adanya gelar akademis di belakang nama yang tertera pada undangn pernikahan, hal itu dibutuhkan "menaikkan" derajat sang pengantin atau yang mengundang. Dengan begitu mereka berharap bahwa masyarakat akan memandangnya dengan sedikit berbeda, yaitu sebagai kalangan terpelajar.

Penggunaannya terang tidak tepat. Mau diutak atik ibarat apapun, Sarjana Teknik, Sarjana Pendidikan, Insinyur, dan sejenisnya ialah gelar akademis dan berlaku di bidang akademis. Diluar itu gelar itu sebetulnya tidak mempunyai fungsi, selain bikin kagum mata calon mertua.

Salah atau tidak itu dilema relatif, begitu juga perlu atau tidak, tetapi penggunaan gelar akademis di permintaan pernikahan, ialah salah satu bentuk perwujudan masyarakat "penggila" status sosial.

Satu kemungkinan lagi kenapa gelar akademis ikut dipajang di permintaan ialah soal isi amplop. Memang sih tidak semua, tetapi kadang masyarakat juga terbiasa memperlihatkan amplop yang isinya lebih sedikit pada masyarakat kalangan "bawah" dan memberi yang lebih tebal bagi kalangan "atas". Dengan menggunakan gelar, tentunya yang mengundang menaikkan levelnya sedikit dan mungkin menciptakan segan untuk memperlihatkan amplop yang "tipis" kepada yang sedang hajatan.

Padahal mah, tetap saja jika harus mengisi amplop ketika mau kondangan, saya tidak pernah lihat gelar yang tercantum. Saya lebih melihat ke isi dompet sendiri ada berapa lembar yang tersisa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlu Nggak Sih Memasang Gelar Akademis Di Undangan Pernikahan?"

Posting Komentar