Mereka paham betul bahwa, meski masih sedikit, sudah ada orang-orang yang begitu peduli lingkungan dan ingin menerapkan gaya hidup ramah ingkungan dalam kehidupan mereka. Termasuk dalam urusan transportasi. Biasanya para komuter pengguna jasa si CL akan melanjutkan perjalanan ke kantor entah dengan ojeg, bajaj, bus, tetapi orang-orang idealis ini ingin mereka tetap berpartisipasi dalam mengurangi polusi udara dimanapun berada.
Orang-orang ibarat ini ingin tetap dapat melaksanakan konsep "Bike to Work" atau "bersepeda ke kantor".
Kaprikornus tentu saja, PT KCJ pun ingin ikut menunjang ajaran sehat dan baik seperu itu.
Di sisi lain, tentunya membawa sepeda ke atas kereta komuter juga dapat menjadikan duduk kasus kenyamanan dan keamanan bagi penumpang lain. Sepeda akan memakan daerah dan berguru dari pengalaman semasa masih disebut KRL, penumpang akan merasa tidak nyaman sekali.
Sebagai kompromi, mereka menciptakan peraturan yang dapat diterjemahkan sebagai BOLEH, tetapi di ketika lain berarti TIDAK BOLEH bagi penumpang membawa sepeda ke atas Commuter Line.
Tanda ini menjelaskan yang mana yang boleh dan yang mana yang tidak.
1. TIDAK BOLEH : bila yang dibawa yakni sepeda biasa , ukuran panjangnya akan menyulitkan banyak penumpang lain
2. BOLEH : bila sepeda itu dapat dilipat. Sepeda dianggap sebagai barang bagasi dimana ukuran maksimumnya yakni 100 cm X 40 cm X 30 cm
Apakah ada yang memanfaatkan kemudahan ini? Ada. Sangat sedikit tetapi ada. Seorang laki-laki yang berasal dari Jakarta (entah Jakarta sebelah mana), rutin turun di stasiun Cilebut sambil menenteng sepeda lipat yang dapat dirakit dengan cepat.
Dengan berpakaian ala pesepeda, setiap hari ia akan merakit sepedanya lalu menggowesnya ke kantor.
Sebuah hal yang menciptakan aku terkagum-kagum.Semoga saja semakin banyak orang yang akan mengikuti langkahnya suatu hari nanti.
0 Response to "Bolehkah Membawa Sepeda Ke Atas Commuter Line ? YA dan TIDAK"
Posting Komentar