Para komuter Jabodetabek pengguna jasa Commuter Line yang dulunya berjulukan KRL (Kereta Rel Listrik) tentunya sudah mafhum ihwal dua hal.
Yang pertama pulang kerja ialah waktu dimana perut akan terasa keroncongan. Bekerja menguras tenaga dan pikiran di daerah kerja ialah sesuatu yang menghabiskan persediaan energi dari makan siang. Apalagi, bagi yang lupa mengisi perut di jam istirahat alasannya ialah terlalu fokus pada pekerjaan, perut akan mulai mengeluarkan sinyal minta diisi.
Yang kedua dan mulai bisa diterima oleh para pengguna jasa si ulat besi ialah kenyataan bahwa di dalam stasiun tidak lagi ada yang namanya warung dan di atas kereta tidak ada lagi pedagang kuliner dan minuman yang bersliweran. Sejak diambil alih oleh PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek), semua stasiun di bawah pengelolaannya diharuskan bebas dari semua itu dan khusus hanya penumpang (serta petugas tentunya).
Hak untuk berdagang di dalam stasiun hanya disediakan bagi beberapa kafe dan gerai menyerupai Roti-O, Starbuck, atau mereka yang bisa membayar sewa, yang tentunya tidak murah.
Bagaimana memecahkan persoalan perut lapar dikala di dalam stasiun? Bukan tidak ada, tetapi melihat yang tersedia biasanya menyajikan pun ialah penganan orang bule, roti dan sejenisnya. Tidak semua pengecap bisa menerima. Lagi juga, niscaya bosan rasanya makan yang itu itu saja setiap hari.
Pemecahannya gampang saja.
Belilah kuliner sebelum masuk stasiun.
Banyak pedagang kuliner menyadari kebutuhan para pengguna kereta. Meskipun mereka dilrang untuk masuk ke area stasiun, banyak wilayah stasiun yang berhimpitan dengan jalan dan area publik. Mereka sering menyandarkan gerobak atau sepeda merea ke pagar stasiun.
Dengan begitu mereka terhindar dari patroli petugas dan pada dikala bersamaan tetap bisa melaksanakan transaksi dengan pembeli di area stasiun.
Jangan tanya soal melanggar hukum atau tidak. Kenyataannya berdagang di area publik pun melanggar perda, apalagi di jalan.
Ini hanya sebuah citra dari apa yang biasa lakukan oleh para pengguna CL setiap harinya di kala perut sudah tidak bisa kompromi minta diisi. Sebuah kebiasaan gres yang terbentuk sehabis penertiban pedagang di stasiun gencar dilakukan.
Nah, kalau sudah beli, pastikan makan sebelum naik ke atas kereta alasannya ialah di dalam kereta penumpang tidak diperkenankan makan atau minum.
Lagipula, tidak yummy makan sambil berdesak-desakan. Bumbu siomay bisa saja masuk ke dalam hidung dalam situasi demikian.
0 Response to "Belilah Makanan Sebelum Masuk Stasiun"
Posting Komentar