Saat sedang berlibur, sudah biasa jikalau orang akan menggunakan pakaian sesantai mungkin. Yang penting nyaman digunakan dan tidak mereportkan. Celana pendek, celana ketat yang menonjolkan lekuk tubuh, atau terbuka sering menjadi pilihan.
Terutama celana pendek dan pakaian terbuka merupakan pilihan favorit untuk menghindarkan rasa gerah, apalagi dikala berkunjung ke Bali, Pulau Dewata yang penuh dengan pantai. Hawa udaranya tidak mengecewakan panas dan menjadikan rasa gerah yang amat sangat. Pakaian ibarat ini sangat membantu.
Sayangnya, banyak daerah wisata di pulau ini berbentuk daerah ibadah, pura. Memang tidak heran alasannya yaitu bangunan ibadah warga Hindu ini banyak terdapat disana dan mempunyai kandungan nilai historis yang tinggi. Tentunya, pakaian ibarat itu tidak sesuai dan dianggap tidak pantas untuk dikenakan dikala berada di dalamnya.
Tentunya akan menjadi persoalan tersendiri bagi para wisatawan yang sudah niscaya tidak akan membawa perlengkapan ibarat itu dikala melancong.
Lalu bagaimana?
Tidak perlu khawatir. Masyarakat Bali menyadari sepenuhnya bahwa wisatawan yaitu sumber penghidupan bagi banyak orang. Mereka juga mendatangkan biaya yang sanggup menutupi pemeliharaan akal-akalan disana.
Oleh alasannya yaitu itu, tidak heran, di setiap pintu masuk pura di Bali tersedia sebuah konter khusus yang menyediakan kain atau sarung bagi para wisatawan. Mereka yang hendak masuk tetapi menggunakan pakaian yang "tidak pantas" berdasarkan sopan santun dan tatacara pura sanggup meminjamnya biar mereka menjadi "pantas" berada di dalamnya
Gratis.
Tidak dikenakan biaya sama sekali.
Salah satu pura di Bali yang menyediakan yaitu Pura Agung Uluwatu. Sebuah konter di bersahabat pintu masuk menyediakan kain-kain atau sarung yang sanggup dipinjam.
Sebuah perjuangan dan solusi yang baik sekali. Dengan begitu, wisatawan tetap sanggup terpuaskan alasannya yaitu sanggup melihat bab dalam bangunan ibadah bersejarah itu. Kepantasan sesuai tata cara dan sopan santun Bali pun tetap terjaga. Yang pasti, uang pun akan mengalir dari para wisatwan.
Semua hepi, semua gembira, semua untung.
Hanya yang terpikir, semoga tidak ada yang lupa mengembalikannya alasannya yaitu tidak ada yang mengawasi dan tidak ada yang menghitung kain-kain yang disediakan.
Tetapi, jikalau melihat kebiasaan yang berkunjung kesana, rupanya kejujuran masih dimiliki banyak orang, buktinya kain-kain itu ibarat tidak berkurang. Rupanya para wisatawan pun menyadari bahwa mengambil kain tersebut akan merugikan orang lain, terutama wisatawan yang membutuhkannya.
0 Response to "Jangan Lupa Memakai Kain Saat Berkunjung ke Pura Uluwatu, dan Jangan Lupa Mengembalikannya Juga"
Posting Komentar