Jamur Shimeji ini Diimpor Dari Cina dan Bukan Jepang


Pernah mendengar nama Jamur Shimeji? Mungkin jarang, tetapi kalau Anda sering berkunjung ke restoran Jepang, menyerupai Han Suki, yang terkenal dengan masakan jenis shabu-shabu itu, tentunya sudah paham perihal jamur yang bentuknya unik dan renyah ini. Jamur ini ialah salah satu kuliner terkenal di negeri asalnya Jepang.

Tidak mengherankan alasannya ialah jenis jamur ini banyak ditemukan di negara-negara sub-tropis di Asia Timur dan juga Eropa Utara. Hal itu alasannya ialah jamur ini tumbuh dari batang pohon beech yang memang banyak berada di tempat berhawa dingin.

Terdapat paling tidak 3 jenis Jamur Shimeki yang umum dimakan, yaitu Buna-Shimeji yang berjulukan latin  Hypsizygus tessellatus atau si Beech Coklat, Bunapi-Shimeji - si Beech Putih, dan Hatake-Shimeji. 

Melihat namanya yang menggunakan kata Jepang bukanlah hal yang mengherankan alasannya ialah para pemegang hak paten pembudidayaan jamur tersebut berasal dari Jepang. Dua diantaranya ialah Takara Shuzo, Co. Ltd yang memegang paten Buna-Shimeji dan Hokuto Corporation untuk Bunapi-Shimeji.

Sejak semakin diterimanya aneka macam jenis masakan dari Jepang di Indonesia, masyarakat Indonesia pun semakin tidak abnormal dengan kehadirannya. Beberapa supermarket besar, menyerupai Giant Ekstra atau Hypermart menyediakan aneka macam jenis Jamur Shimeji kemasan.

Masyarakat Indonesia kerap berpikir bahwa produk jamur kemasan ini diimpor dari negeri Sakura, Jepang. Kebetulan huruf-huruf yang dipergunakan sebagai label kemasan ialah aksara Kanji yang juga dipergunakan dalam bahasa Jepang.

Tetapi, bersama-sama jamur shimeji yang dijual di supermarket menyerupai Giant, ternyata bukanlah diimpor dari negerinya para samurai itu. Jamur Shimeji ini diimpor dari Cina, negeri Tirai Bambu.

Perhatikan saja, klarifikasi yang tertera di bab belakang kemasan.


Bila ditelusuri dari nama perusahaan produsennya dan websitenya, yaitu http://www/mx-greenstuff.com, maka Anda akan dibawa ke website sebuah perusahaan berjulukan Mao Xiong yang berlokasi di Senzhen, sebuah propinsi di Cina.

Walau tetap menggunakan nama patennya, yaitu Jamur Shimeji, produk ini didatangkan bukan dari Jepang.

Tidak mengherankan juga, alasannya ialah banyak bab dari negeri berpenduduk hampir 1,5 milyar itu berada di tempat Sub Tropis dan tentunya akan banyak terdapat pohon beech yang digunakan sebagai materi pembudidayaannya.

Jadi, kalau kebetulan Anda memakannya di restoran Jepang, sanggup jadi Anda bersama-sama menikmati jamur yang dwi negara, dipatenkan di Jepang tetapi hidup di Cina.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jamur Shimeji ini Diimpor Dari Cina dan Bukan Jepang"

Posting Komentar