Menulis Tentang Commuter Line di Atas Commuter Line

Seru juga dan menyenangkan ternyata. Sejak beberapa waktu kemudian saya punya kebiasaan baru. Kebiasaan ini berkaitan dengan kehidupan sebagai blogger part time yang sudah dijalani hampir 3 tahun.

Nama kebiasaan itu yaitu menulis ihwal Commuter Line di atas Commuter Line. Sebagai info, Commuter Line yaitu nama keren atau versi lebih modern dari KRL atau Kereta Rel Listrik Jabodetabek yang setiap hari saya pergunakan untuk pergi dan pulang ke kantor di Jakarta.

 Sejak beberapa waktu kemudian saya punya kebiasaan gres Menulis Tentang Commuter Line di Atas Commuter Line

Saya memang sudah terbiasa semenjak usang untuk menulis artikel selama perjalanan yang makan waktu 1 jam 20 menit sekali jalan. Hal itu dapat dilakukan semenjak hadirnya sebuah Samsung Galaxy A6 dalam kehidupan saya (lebay.com). Nah, cukup banyak artikel yang ditulis dan dipublish dalam perjalanan oleh para jempol yang merasa bosan dan mengantuk jikalau tidak melaksanakan apa-apa.

Tetapi, saya jarang menulis ihwal kehidupan di Commuter Line sendiri. Biasanya saya menulis ihwal Bogor atau hal lain, atau sekedar mencatat ide-ide yang terlintas untuk ditulis di rumah. Kalaupun membahas ihwal Commuter Line, saya melakukannya di laptop sehabis pulang kerja.

Cuma belakangan ini, alasannya yaitu merasa agak bosan dan rasanya kurang produktif dalam menulis, saya mencoba memanfaatkan si Samsung lebih jauh lagi. Apa yang terlihat pribadi dipotret dengan kamera 5 MP-nya yang karenanya dapat dikata seadanya (jangan bandingkan dengan hasil kamera DSLR) dan pribadi artikel saya tulis ketika itu juga.

Seru juga ternyata.

Seperti jadi wartawan.

Jadi, kini begitu wangsit terlintas, pribadi kamera diarahkan ke obyek, foto pribadi diedit, dan artikel pribadi diedit. Karena itu, artikel-artikelnya menjadi pendek-pendek antar 200-300 kata saja.

Sama ibarat yang wartawan Detik lakukan dimana gosip ditulis secara real time, pada ketika itu juga.

Hasilnya, terkadang saya dapat menelurkan 2 sampai tiga artikel pendek selama pulang pergi dari rumah ke kantor. Jumlah yang dapat diproduksi juga tergantung pada tingkat kepadatan dalam kereta. Terkadang suasana terlalu padat, untuk bangun saja susah, ketika itu saya tidak dapat berproduksi.

Yang pasti, dengan menulis ihwal Commuter Line di atas Commuter Line, saya menjadi lebih produktif dalam memproduksi artikel. Juga sekaligus berguru bagaimana berpikir cepat dan menulis cepat untuk menghasilkan goresan pena yang real time.

Mungkin Anda mau mencoba?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menulis Tentang Commuter Line di Atas Commuter Line"

Posting Komentar