Boboko Logor, si Bakul Nasi Tengkurap Yang Sarat Makna


Pernah lihat kostum unik mirip foto di atas? Kalau belum, mungkin Anda harus pergi ke Bogor pada bulan Februari tahun depan. Saat itu hampir bisa dipastikan Anda bisa melihatnya di program CGM Bogor atau yang disebut Bogor Street Festival.

Nama kostum unik ini yaitu Boboko Logor. Bukan terinspirasi dari Boboho, si bintang cilik yang dulu tenar lewat aksi-aksi lucunya. Nama ini berasal dari bahasa Sunda yang artinya Bakul Nasi Longgar (Boboko = Bakul Nasi, Logor = Longgar).

Kostum ini merupakan karya seorang seniman asal Bogor Kang Ade Suarsa. Ia merupakan pimpinan sebuah sanggar seni, yaitu Sanggar Edas yang populer menekuni kesenian Sunda.

Boboko Logor sendiri bukan hanya sekedar kostum yang dibentuk untuk memeriahkan sebuah program tahunan saja. Di dalam bentuknya yang ibarat bakul nasi tengkurap atau terbalik terdapat makna yang dalam dan seharusnya diresapi oleh setiap insan.

Bakul nasi terbalik menawarkan makna tidak adanya nasi, yang bagi masyarakat Indonesia merupakan makanan pokok. Kosong. Oleh alasannya yaitu itu siapapun yang mampu, baik pejabat atau orang kaya, atau siapapun yang mempunyai kelebihan haruslah mau membuatkan biar si boboko bisa kembali ke posisinya, menghadap ke atas dan tidak tengkurap lagi, alias si miskin bisa bertahan hidup.

Berbagi. Itu makna dari si Bakul Nasi Tengkurap ini.

Karya ini pernah memenangkan Festival Budaya Sukabumi 2016 yang diadakan dalam rangka peringatan Hari Kaprikornus kota tersebut.

Jadi, Boboko Logor akan menunggu kehadiran Kawan di Bogor tahun depan

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Boboko Logor, si Bakul Nasi Tengkurap Yang Sarat Makna"

  1. mas.. mas.. mbok yah ditulis ulang dan jangan dikopi paste seperti ini...tidak kreatif sama sekali.

    mbok yah juga kasih link ke sumber aslinya.. sesama blogger seharusnya bisa saling menghargai..

    Banyak banget yah tulisan saya yang nyasar kesini dan dijiplak mentah-mentah

    Hadeuuh.. kumaha si mas teh..

    BalasHapus