Sering kita tidak menyadari bahwa banyaknya kemudahan umum yang rusak yaitu jawaban dari apa yang kita lakukan sendiri. Seperti contohnya, ketika berbelanja di supermarket atau hypermarket ibarat Giant, Yogya, Carrefour, kita menemukan bahwa trolley belanja yang disediakan rusak banyak bagiannya. Yang paling sering roda dan bab dalamnya tidak berfungsi dengan baik.
Banyak yang menyalahkan pihak pengelola tidak menyediakan dan merawat kemudahan yang ada dengan baik, tetapi jika melihat apa yang dilakukan oleh para pengunjung, bisa jadi bantu-membantu yang menjadikan semua itu yaitu kelakuan pengunjungnya.
Trolley belanja tidak didesain untuk mengangkut bobot badan manusia. Tidak juga diniatkan untuk daerah bawah umur meloncat-loncat atau mendudukinya. Sayangnya, masyarakat Indonesia yang berbelanja di banyak sentra perbelanjaan modern sering memanfaatkan trolley belanja bukan untuk sekedar membawa apa yang dibeli. Mereka kerap menggunakannya sebagai kereta dorong anak dimana anak didudukkan di dalamnya.
Tidak jarang sang anak dibiarkan meloncat-loncat atau menduduki bab yang bantu-membantu tidak sanggup menahan beban yang berat, ibarat bab sayap di dalam trolley yang bantu-membantu untuk benda-benda ringan saja.
Hasilnya, ya bab tersebut tidak akan bisa menahan beban dan menjadi rusak. Hal yang paling sering rusak yaitu roda dan sayap di bab dalam. Roda kemungkinan alasannya trolley belanja tersebut kelebihan beban dan bab sayap kecil merupakan bab dimana orangtua sering mendudukkan anak mereka.
Padahal, seringkali pengunjung supermarket atau hypermarket hanya berbelanja sedikit saja dan bantu-membantu tidak memerlukan trolley belanja. Banyak yang memakainya hanya alasannya mereka malas menggendong atau tidak mau mengajarkan anaknya berjalan sambil berbelanja.
Tidak terasa dan sering tidak terpikirkan oleh banyak dari kita, bahwa kerusakan pada kemudahan yang disiapkan untuk mempermudah kehidupan, dirusak oleh kebiasaan kita sendiri.
Mungkin sudah saatnya kita harus membiasakan diri untuk bertindak secara efektif. Kalau memang hanya berbelanja sedikit, pakai saja keranjang belanja dan tidak perlu selalu harus membawa anak ketika berniat membeli sesuatu dimanapun. Jika pun terpaksa harus membawa anak, pergunakan trolley khusus anak atau ajarkan mereka untuk berjalan dan tidak malas.
Biarkan mereka yang membutuhkan yang menggunakan trolley belanja dan jangan difungsikan selain membawa barang yang dibeli.
Dengan begitu kita tidak merugikan orang lain, yaitu yang memang benar-benar membutuhkan dan pihak pengelola yang harus mengeluarkan uang pemanis untuk memperbaiki atau membeli trolley belanja gres sebagai pengganti.
Kesadaran kita bisa menghindarkan kerusakan banyak fasilitias umum, termasuk trolley belanja.
0 Response to "Mungkin Inilah Yang Membuat Trolley Belanja Di Supermarket dan Hypermarket Rusak"
Posting Komentar