Di mata saya, seorang penggemar fotografi, supermarket atau hipermarket (apapun namanya, mau Giant, Yogya, Ramayanan, semua sama) yaitu sebuah daerah yang potensial menyediakan background yang bagus.
Disana banyak garis-garis simetris yang dapat menuntun mata untuk menuju subyek foto. Warnanya pun sangat banyak dan bervariasi. Merahnya apel, kuningnya kemasan minyal goreng, hijaunya keranjang penyimpan buah memastikan sebuah foto tidak akan kekurangan warna dan terlihat pucat.
Apalagi terkadang (eh mungkin sering juga) ada SPG bagus yang selalu tersenyum (kalau kita bertanya).
Lengkap sudah. Itulah, mengapa saya pikir memotret di dalam supermarket potensial menghasilkan foto yang bagus.
Sayangnya, saya jarang sekali melakukannya.
Bukan alasannya dilarang, banyak supermarket yang tidak mempermasalahkan pengunjungnya memotret. Kalaupun dilarang, bukan persoalan juga buat saya, alasannya toh ada smartphone yang dapat tidak terlihat ketika memotret.
Yang menjadi penyebab saya jarang memotret di dalam supermarket yaitu biasanya alasannya tangan saya tidak bebas. Biasanya, tangan itu jikalau sedang tidak memegang keranjang belanja, ya trolley penuh berisi barang-barang yang dibeli. Belum lagi, harus mengikuti sang komandan di rumah kesana kemari. Sulit mendapat waktu untuk menemukan obyek yang menarik (si SPG, kayaknya menarik untuk dijadikan obyek sebenarnya) atau mencari sudut pengambilan gambar yang sempurna dalam situasi demikian.
Maklum, ketika itu tugas saya yaitu sebagai suami siaga, supri (supir pribadi) yang harus mengikuti kemanapan sang "komandan" pergi dan bukan sebagai seorang fotografer.
Itu alasannya.
0 Response to "Memotret di Dalam Supermarket Potensial Menghasilkan Foto Yang Bagus, Tetapi Saya Jarang Melakukannya"
Posting Komentar