Ini foto kendaraan yang mereka takuti.
Truk derek milik Dinas Perhubungan Jakarta ini memang dikenal tidak pernah main-main. Jika mereka melihat ada kendaraan beroda empat yang diparkir di pundak jalan, tanpa basa-basi maka katrol akan segera dikaitkan ke kendaraan beroda empat tersebut dan eksklusif ditarik.
Kalai kait sudah terpasang, meski sang pengemudi meminta dan menghalangi tidak akan merubah situasi dan kendaraan beroda empat pelanggar akan tetap diangkut. Bahkan, pernah saya melihat sekaligus dengan supirnya yang duduk di dalam kendaraan beroda empat yang diderek.
Truk derek dishub DKI ini jarang beraksi sendiri. Biasanya bergerak dalam campuran 3-4 truk derek ditambah beberapa kendaraan pendukung lainnya, dan tentu saja banyak petugas.
Yang menciptakan takut gotong royong bukan kendaraan beroda empat dereknya sendiri, tetapi biaya yang harus dikeluarkan untuk menebus kendaraan yang diderek, yang katanya mencapai 500 ribu rupiah (saya belum pernah mengalami sendiri sebab kendaraan saya yakni Commuter Line atau KRL).
Lumayan mahal dan tentunya menyebalkan untuk mengeluarkannya.
Jadilah, truk derek ini kendaraan yang paling seram bagi pengemudi yang gemar parkir di pundak jalan.
Lucunya, terkadang terjadi petak umpet antara pelanggar. Saat rombongan truk derek melintas, mereka akan bergerak dan kabur ke arah berlawanan, tetapi beberapa menit kemudin mereka kembali parkir di daerah yang sama.
Yah, setidaknya itu memang menjadi bukti betapa menakutkannya kendaraan ini bagi yang suka parkir di pundak jalan.
0 Response to "Di Jakarta, Yang Suka Parkir Sembarangan di Bahu Jalan, Paling Takut Sama Kendaraan Yang Satu Ini"
Posting Komentar