Lihat foto di trotoar akrab stasiun Gondangdia ini (Jalan Srikaya akrab Gedung MNC.
Atau di stasiun Cilebut
Garis itu bukanlah garis sembarangan dan dikenal sebagai Guiding Block. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Jalur Ramah Disabilitas (Tuna Netra).
Dengan adanya jalur ramah disabilitas ini, seorang penyandang tuna netra tahu kapan harus lurus dan mengikuti garis dan kapan harus berhenti.
Hal itu dapat dilakukan karena, guiding block terdiri dari dua jenis. Yang pertama yang permukaannya ada tonjolan berbentuk persegi ibarat pada foto pertama di atas. Jenis yang ini memberi sinyal bahwa si pejalan kaki tuna netra dapat terus berjalan mengikuti garis itu.
Nah, jenis satunya, yang permukaannya ada tonjolan berbentuk bulat, sepeti di bawah ini.
Dengan adanya guiding block ini para tuna netra akan mempunyai panduan arah tanpa harus khawatir menabtak tembok atau terbentur sesuatu.
Oleh alasannya yaitu itu, dihentikan ada rintangan di sepanjang jalur ini alasannya yaitu hal itu akan mengganggu para tuna netra. Sayangnya hal itu banyak ditemukan alasannya yaitu trotoarnya dijadikan temoat parkir sehingga fungai si guiding block menjadi tidak maksimal.
Sayang.
0 Response to "Mengenal si Guiding Block, Sang Jalur Ramah Disabilitas Untuk Tunanetra"
Posting Komentar