KEMBAR ARIEL PETERPHAN JOKOWI


 Sekelebat kata itulah yang terlintas dalam batok kepala saya merenung pikir rentetan peri KEMBAR ARIEL PETERPHAN JOKOWI
Gila!! Sekelebat kata itulah yang terlintas dalam batok kepala saya merenung pikir rentetan insiden dalam kurun waktu 2 ahad terakhir. Saat menulis posting ini (24 Juli 2012), pilkada DKI Jakarta gres selesai 13 hari yang kemudian tepatnya tgl 11 Juli 2012, ketika pukul 9.00 WIB tgl 23 Juli 2012 sang maestro musik asal Kota Bandung Nazriel Irham (Ariel) bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Bandung. Lho apa hubungannya pilkada DKI Jakarta dan bebasnya ariel ? 


Selayaknya kelebihan pada masyarakat indonesia yang bisa mengait-gaitkan sesuatu yang nampak tidak bekerjasama menjadi bekerjasama (ha..ha), maka melalui posting blog ini dengan memakai kemampuan terbaik yang saya miliki untuk mengurai benang kusut kedua moment yang terjadi sehingga tercipta rentang benang merah di antara keduanya.

Apapun pendapat anda sepakat atau tidak sehabis membaca posting ini bagi saya bukan persoalan, apalagi  hingga bertindak melapor komentar anda ke pegawanegeri penegak aturan berdasar pada pasal perdata kitab undang-undang hukum pidana pencemaran nama baik (ha...ha amit amit). 

Sebenarnya ilham menulis perkara ini lahir dari segudang pertanyaan pada media TV one yang ditujukan pada seorang pengamat musik, “ apa yang akan Ariel lakukan sehabis bebas bersyarat, mungkinkah grup band peterphan bisa bertahan dengan mengingat menjamurnya grup band yang ada ketika ini, Ariel orangnya menyerupai apa”  

Lepas dari perkara yang telah melibatkan Ariel, sang komentator menjawab bahwa tipikal Ariel yaitu sosok yang “friendly”  dan kharismatik yang sangat sedikit di temukan pada grup band yang ada ketika ini.  

Apalagi di dukung dengan abjad yang “friendly” (istilah guru bahasa indonesia saya adalah  sangat bersahabat dengan semua kalangan) maka gempuran persaingan dari grup band lain akan sangat sulit mengalahkan keberadaan grup band peterphan (dengar-dengar mau ganti nama nih).

Terus bagaimana pula hubungannnya dengan pilkada DKI Jakarta ? Se...se damai kawan. Seantero nusantara niscaya mengetahui bahwa dalam pilkada DKI Jakarta di ikuti 5 pasang calon gubernur dan salah satu dari pasangan calon tersebut yaitu Joko Widodo (Walikota Solo) dan Rahmat Basuki (anggota dewan perwakilan rakyat RI). 

Dengan rentang waktu sosialisasi diri ke masyarakat DKI Jakarta yang hanya 1 bulan ternyata secara mengejutkan (untung gak jantungan he..he) bisa mengungguli sebesar 43 % dari kandidat yang sementara menjabat (baca Fokenara) yang hanya meraup 33% suara. 

Apa sebetulnya yang dilakukan pasangan Jokowi dalam rentang waktu 1 bulan tersebut ? cukup sederhana saja, naik bis kota, naik kereta api, jalan-jalan ke wilayah perkumuhan, menjelaskan program-program kerja kepada setiap masyarakat  yang akan beliau  lakukan jikalau terpilih nantinya. 

Dalam kunjungan-kunjungan tersebut terlihat kental suasana keakraban dan bebas dari protokoler selayaknya seorang pejabat negara lainnya. Artinya dari fakta-fakta ini memperlihatkan bahwa citra  pasangan Jokowi-Ahok sangat Friendly” sehingga telah mempercundangi prediksi-prediksi pakar politik (katanya tuh pakar tapi gak pernah terjun ke politik) bahwa pilkda DKI akan berlangsung 1 putaran oleh incumbent.

Karakter Ariel dan taktik politik Jokowi bisa di katakan sama, mirip, kembar atau apapun istilahnya dan akan membawa peluang karir yang lebih cermerlang (kata ariel bintang di nirwana ) di masa-masa mendatang. 

Ariel bukan Jokowi dan begitupun sebaliknya namun abjad mereka sangat menyerupai sehingga kedua-duanya berpeluang lebih besar  sukses sesuai bidang masing-masing yang digeluti. Kita ikuti perkembangannya, mungkinkah pernyataan saya ini akan terbukti. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEMBAR ARIEL PETERPHAN JOKOWI"

Posting Komentar